Pukul tujuh pagi. Kupacu motorku sekencang mungkin. Tujuan pertamaku adalah Bank. Demi menghindari antrean panjang, aku sengaja berangkat pagi-pagi sekali.
***
Nomer 11. Aku menghela nafas. Kulirik jam dinding. Pukul setengah delapan pagi. Pun, antrian sudah 2 digit. Padahal kasir buka pukul 8.15.
Posted by Widhi Satya
|
at
20.45
|
Tik.. Tik...
Tetesan air jatuh dari beberapa titik atap rumahku.
Ada yg cuma tetesan kecil, namun sebagian besar menjadi "hujan lokal" dan sampai harus ditadah dengan ember, kala hujan lebat.
Dulu, kebocoran rumahku tidak separah ini. Bapak dengan rutin mengontrol titik-titik rawan bocor rumah,sehingga tingkat kebocoranpun bisa diminimalisir.
Posted by Widhi Satya
|
at
09.18
|
Madness....
What do peoples always do when they're mad?
Scream?
Cry?
Blame?
Hide?
Curse?
Or even suicide?
Usually, i'll call 'em fool...
But this time... let me be that fool...
I am the most stupid person..
Poor... Naive... and Weak...
***
Posted by Widhi Satya
|
at
15.30
|
Beli Celana Dong!
"Beli celana wid! Masa celana robek-robek kaya gitu mo dipake terus?"
Aku hanya nyengir mendengar omelan ayahku.
Memang, sudah terhitung 2 tahun lebih. Aku tak mengurusi kebutuhan sandang-ku.
Maklum lah... aku tak bisa seenaknya mengeluarkan uang untuk keperluan yang tidak benar-benar penting. Urgent only! Kenapa? Karena aku tengah menginjak semester akhir. Otomatis, biaya yang harus kukeluarkan insya Allah makin banyak!
Posted by Widhi Satya
|
at
15.21
|
Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Muslim)
Dalam hadits telah dijelaskan secara gamblang ciri-ciri orang munafik:
1. Dusta
2. Ingkar
3. Khianat
Posted by Widhi Satya
|
at
15.03
|
Tak terhitung lamanya aku memakai nomorku yang sekarang ini. Nomor ponsel yang orang-orang bilang "cantik". Aku tak sepakat dengan mereka yang berkata demikian. Karena aku laki. Maka nomorku harusnya "ganteng". [Apaan sih ga penting banget!]
Posted by Widhi Satya
|
at
14.56
|
Sebelumnya >>
Liburan [1]
***
Mobil mendadak berhenti dan terdengar suara pintu mobil dibuka.
Sepertinya aku sedikit tertidur tadi.
Setelah kurasa nyawaku terkumpul, aku menoleh, ingin tahu apa yg sedang terjadi.
Terlihat abi sedang ngobrol dengan orang tak dikenal. Disamping mereka ada sebuah mobil yang salah satu bannya amblas ke selokan.
Melihat kondisinya, segera ketahuan kalau bapak itu mengalami kesulitan.
Terlihat abi menuju ke arahku.
"Yusuf, tolong keluar sebentar dan bantu abi"
"Baik bi"
Kamipun akhirnya bahu-membahu mengeluarkan mobil yang terperosok di got itu.
***
Posted by Widhi Satya
|
at
15.10
|