Kekalahan Timnas Atas Oman. [Sang Garuda yang Sarangnya Acak-acakan]
Begin >>> Lama banget gak nulis lagi. 3 harian… sebenernya yang mo ditulis banyak, tapi gak ada waktu dan lagi-lagi alasan yang melulu sama [klise] dan selalu menjadi penghambatku ketika akan menulis: [mengharapkan masterpiece].
Aku selalu berharap menulis dan tulisanku menjadi masterpiece. Setidaknya bagi diriku sendiri. Meskipun aku tau itu salah… tapi bener2 sebuah tembok yang sangat sulit dilalui ketika akan menulis. Aku ingin menuliskan sebuah kesempurnaan… sebuah uraian dari keluasan wawasanku, kedalaman pengetahuanku… [kadang aku mentertawakan diriku sendiri atas hal2 ini].
Akhirnya aku tahu, kemampuanku terbatas… wawasanku sempit, pengetahuanku dangkal. Biarlah tulisan2 masterpiece dilahirkan oleh sastrawan2, profesor, dan apapun.
Aku menulis karna aku ingin menulis, bukan ingin pamer analisa. Dan akhirnya, inilah pemberhentianku… Pojok Blog milikku. My SmallWorld.
Kekalahan Timnas yang Menyakitkan
Kalah [lagi, terus?] sigh… sakit, kecewa, capek, marah, muak… mungkin itulah apa yang ada di benak 200 juta pecinta Timnas Sepakbola Indonesia [baca: bukan PSSI].
Bagaimana tidak kecewa? Pengharapan yang besar, semangat yang menggebu-gebu… menjadi mentah sia-sia ketika Timnas Indonesia dikalahkan Oman Kemarin malam.
Aku sendiri? No comment deh… almost speechless. Aku, seperti 200 juta supporter Indonesia lainnya, selalu punya pengharapan yang tinggi dan semangat menggebu2 ketika Timnas akan berlaga di pentas internasional: Ini saatnya Indonesia menuju kancah dunia! Tapi? Ketika pertandingan berakhir… aku kembali harus menelan pil pahit dengan meminum air realita, bahwa Ini Timnas Indonesia, yang Asosiasinya masih “PSSI”, yang ketuanya seorang RESIDIVIS!
Kenekatan yang Kemudian Diapresiasi Sebagai Sebuah Kepahlawanan
Entah menit keberapa, aku sudah terlalu frustasi untuk melihat waktu jalannya pertandingan, ada sebuah pemandangan menarik. Terdengar riuh penonton… dan seketika di layar kaca muncullah seorang tak dikenal mengenakan jersey Timnas Merah Putih… berlari menyongsong bola ke lapangan dengan dikejar aparat.
Digiringnya bola itu ke gawang… mungkin ingin memasukkan ke gawang oman tapi gagal [n_n].
Seketika itu, aku berpikir bahwa itu adalah sebuah kekonyolan. Kenekadan yang bodoh. Tindakan yang sia-sia. Gila.
Tapi ketika paginya aku membaca, bahwa apa yang dilakukan pemuda yang kemudian diketahui bernama Hendri Mulyadi merupakan tindakan sadar sesadar-sadarnya… yang kemudian disesalinya dengan meminta maaf kepada publik, aku mulai bersimpati kepadanya. Aku mewajarkan tindakannya yang boleh jadi merupakan puncak bukan hanya kekesalannya saja. Mungkin saja seluruh kekesalan 200 juta orang berkumpul di seorang Hendry yang karenanya seolah ada sentuhan magic tiba2 berlari di tengah lapangan.. dunno.
Lihatlah grup2 dan halaman di facebook tentang hendri mulyadi. [tidak kusertakan linknya saking banyaknya]
Ironis memang, ketika harapan menjadi sebuah keputusasaan, kenekadan pun menjadi pahlawan.
Timnas vs PSSI
Subjudul yang aneh mungkin. Betapa tidak? Timnas merupakan bagian dari suatu asosiasi bernama PSSI. Tentu saja, keduanya merupakan ally, dan bukan sebaliknya.
Tapi kenyataannya, kami sebagai pecinta Timnas, Supporter Fanatik Timnas Merah Putih, saya berani jamin 100 persen bahwa 200 juta orang yang mengatakan garuda di dadaku, akan memicingkan mata ketika mendengar kata PSSI. Apalagi jika diperdengarkan nama NURDIN HALID di telinga mereka [kami], seakan kesetanan, keluarlah tanduk dan taring mereka, dan mulai meracaukan mantra2… haha. [gak lucu] -_-v
Aku sendiri sering mencak2 dan hilang kontrol, ngata2ain kasar ke dia, tapi percuma juga…[stupid me]
Gak cukup kata dan terlalu banyak bukti untuk diuraikan tentang kebobrokan PSSI.
Kebobrokan yang berasal dari sebuah kekeraskepalaan, ambisius, bahkan mungkin ketololan yang luar biasa dalam mengorganisasi asosiasi sebesar PSSI… ketololan yang kadang menjadikan kelucuan. Bagaimana mungkin? Orang nomor satu di PSSI mengatakan pemain timnas kita kurang gizi???? *LOL*
Kecewa berujung tawa [miris]
Aku disini bukan ingin latah mengomentari kekalahan Indonesia, atau apapun. Bukan juga ingin jadi komentator yang sotoy ato apalah. Bukan. Aku cuma seorang suporter biasa, cuma seorang penonton yang selalu berharap timnas negaranya bisa berprestasi di ajang internasional. Seoarang yang meski selalu dikecewakan ketika negaranya dipermalukan, secara drastis menjadi antusias ketika mendengar timnas negaranya akan bermain di ajang internasional.
Dan sekali lagi, kemarin antusiasme itu menyublim secara menyakitkan…
Tapi, kali ini rasa sakit itu sangat cepat terobati ketika kuganti channel tiviku ke OVeJe. Aku tertawa sepuasnya… n_n [LOL]
0 comments:
Posting Komentar
i'm waiting for your comment...
share your opinion on the box below...