Tanpa Celana
Beli Celana Dong!
"Beli celana wid! Masa celana robek-robek kaya gitu mo dipake terus?"
Aku hanya nyengir mendengar omelan ayahku.
Memang, sudah terhitung 2 tahun lebih. Aku tak mengurusi kebutuhan sandang-ku.
Maklum lah... aku tak bisa seenaknya mengeluarkan uang untuk keperluan yang tidak benar-benar penting. Urgent only! Kenapa? Karena aku tengah menginjak semester akhir. Otomatis, biaya yang harus kukeluarkan insya Allah makin banyak!
Memang, banyaknya angka semester berbanding lurus dengan banyaknya angka di slip setoran! Sigh...
Demi mengantisipasi biaya-biaya tersebut, aku berhemat mati-matian. Orang jawa bilang ora yandang paha (ga ngikutin mode fesyen).
Mo celana robek, mo sepatu butut, mo tas dari semester satu ampe lulus tar Cuma satu doang itu, "Apa peduliku?"
Yang penting aku lulus! Titik.
Toh untuk kuliah ini saja, aku sudah mati-matian mengisi budgetku guna membiayai kuliah sendiri.
Pun, meski telah berhemat sedemikian rupa... aku harus putar otak kembali. Uang yang kupunya hasil dari kerja keras maupun berhemat, setelah kuhitung-hitung belum juga mampu menutup semua rekening biaya kuliahku. Sigh...
Segala macam usaha telah kukerahkan..
Kalaupun pada akhirnya belum mencapai sasaran, hanya doalah yang kuandalkan.
Bismillahirrahmanirrahim...
La hawla wala quwwata illabillah...
1 comments:
Salut Widhi, ini bagian dari plan kita juga bukan?
Posting Komentar
i'm waiting for your comment...
share your opinion on the box below...