"Nasi" Itu Bernama Umpatan



Alkisah di sebuah terminal:


"Bajingaaan!"


"Bang jangan ngomong kasar-kasar"


"Keparaaat!"


"Udah bang, ga bae ngomong kasar gitu"


"Bangsaaat!"


"WOI! ANJING! Budeg lo ya! Gw bilangin dr tadi ga ngerti-ngerti!"



***

Alkisah di sebuah sekolah, dalam salah satu kelas:

"Baik anak-anak.. Siapa yang bisa mengerjakan soal di papan tulis? Silakan maju ke depan"


 

...

Diam



...

Senyap



...

"Coba kamu Widhi, maju ke depan, kerjakan!"



...

"Widhi!!! Apa ini?? Masa soal soal kaya gini ja ga bisa ngerjain? Waktu saya menjalaskan, kamu tu sibuk ngapain??? Dasar goblok lo!!!"



***

Alkisah di sebuah instansi pemerintah:


"Ya?! Ada apa mas Widhi?"


"Ini pak, saya mau menyerahkan berkas-berkas SPJ"
 

...

"Apa ini?!!

bla bla bla
 

...

Sana ulangi lagi!"
 

"B.. Bbbaik pak"
 

...

"Brengsek! Masa gw suruh ngulangin mulu! This fuckin birocration's suck!"
 

***

Alkisah di tengah padatnya jalan raya:


Tttiiiiin!!

"Woi! Punya mata ga lo! Nyebrang maen nylonong aja! Nyari mati ya!"



...

wwwWWWWuuuUUUeeeEEENG!!


"Setaaaan! Kebut-kebutan di jalan raya! Lo pikir ne jalan bapak moyang lo! Dasar udik lo!"


***

Alkisah di sebuah ruang bimbingan skripsi:

"Ini penulisan footnote-nya salah mas! Footnote itu satu setengah spasi!"


"Pak! Dimana-mana, ejaan yang baku, footnote satu spasi!"


"Kamu mau membantah!"


"Pak tolong.. Kalo memang bapak ingin mempersulit, jangan seperti ini. Kalau saya ngrubah footnote, otomatis saya merubah semuanya. Musti ngeprint lagi dari awal! Duit banyak ini pak!"


"Setan!! Mbantah aja lo! Yang Dosen Siapa??? Mo lulus kaga!!!"


***

Alkisah di sebuah aksi demonstrasi:


Suara para demonstran:
"Maling!! Maling!!"


Suara salah seorang demonstran:
"Woi! Liat kaga barusan!Sialan tu maling! Masa dia ngacungin jari tengah ke kita!"


Tanggapan salah seorang demonstran yang dianggap ketua:
"Yang boneng lu??? Waaanjiiing!"


Suara para demonstran:
"Turun lo maling!! Pecun lo!!"



***

Alkisah di sebuah rumah

"Tapi pa..."


"Ga pake tapi! Kamu pikir semua ini buat siapa? Buat kamu juga! Demi masa depan kamu! Demi kebaikan kamu!"


"Aku ga minta masa depan, aku ga minta kebaikan.. Aku hanya minta kebebasan pa?!"


"Apa??? Kebebasan!!! Tanggung jawab aja ga bisa!"


"Bagaimana aku bisa bertanggung jawab? Kalau kesempatan berupa kepercayaan tak pernah papa berikan? Papa pikir dikte dan dogma sebuah pengajaran?"


Plak!!!


"Anak haram! Nglawan sama orang tua!"



***

Alkisah di sebuah gedung bernama DPR

...
"Huwahahahaha!"
...
"Woi bangsaaat!"
...
"ZZZZzzz..."


p.s. :
*Parental Advisory : Don't try this at home...

* Semua kejadian di atas hanyalah fiktif belaka, sumpah! itu semua rekayasa... kesamaan tempat dan peristiwa merupakan kebetulan yang disengaja... :)

*Penulis siap menerima caci maki..

Posted by Widhi Satya | at 14.30

2 comments:

Pipit Piharsi mengatakan...

sometimes we need to blame someone into fire. hehehe....

n_new_here mengatakan...

dasar,, widhi lo,,

Posting Komentar

i'm waiting for your comment...

share your opinion on the box below...