Lamunan Payung



Tik.. Tik.. Tik..
...
Hujan...
Semakin deras. Semakin basah. Semakin teduh. Semakin riuh.

 
Aku suka sensasi ini. Aku gila sensasi ini! Sensasi ketika butiran-butiran itu menerpa wajah dan seluruh tubuhku. Sensasi ketika tubuhku dibuat menggigil sekaligus segar olehnya.

 
Hujan.. Dalam terpaanmu.. Aku merasa nyaman. Aku merasa hidup!
***

 
Tapi tidak sekarang. Tidak dengan ingus tertahan dan kepala seberat batu sungai!

Tapi aku harus pergi! Aku harus melewati hujan ini. Hujan yang selalu kuanggap sahabat, harus kuhindari seolah aku alergi terhadapnya.

Nope buddy. Aku tak membencimu. Sama sekali tidak...

***
...

Alhamdulillah.. Rumah... Kulipat benda yang ada di tanganku. Kuperhatikan lagi. Kutatap dengan pandangan penuh arti.
Payung...

***

Dibutuhkan ketika hujan. Aku ingin menjadi sepertimu. Melindungi mereka dari terpaan hujan yang sering membawa celaka.

***

Dibutuhkan ketika panas menyengat tubuh. Aku ingin menjadi sepertimu. Menjadi peneduh ketika tubuh tak kuasa menahan teriknya matahari.

***

Dibutuhkan ketika terjun dari ketinggian. Aku ingin menjadi sepertimu. Menjadi teman ketika terjatuh. Menariknya hingga rasa sakit kala jatuh, tak lagi terasa.

***

Dibutuhkan ketika melekatkan benda ke benda. Aku ingin menjadi sepertimu. Menjadi pendamai, dan bukan sebaliknya, menjadi pengadu domba.

***

Dibutuhkan sebagai pertahanan dalam membela diri. Aku ingin menjadi sepertimu. Menjadi "body guard"mu ketika kudapati seseorang ingin menzalimimu.

***
...

Aku ingin... Menjadi berguna bagi sekitarku.

Posted by Widhi Satya | at 08.47

0 comments:

Posting Komentar

i'm waiting for your comment...

share your opinion on the box below...