Melamunkan Lamunan



"Kamu suka melamun?"

"Pernah. Tapi ga sering"

"Aku tanya, kamu suka melamun?"

"mmm ..."


***


Melamun adalah kegiatan melayangkan pikiran, mengembarakan angan angan, yang dilakukan dalam keadaan diam, serta ditandai dengan pandangan mata kosong menerawang. 


***


Melamun sering dianggap tabu, pekerjaan pemalas, bad habbit, serta berbagai macam konotasi negatif lainnya.


***


"Hey... Jawab jujur. Kamu suka melamun?"

"..."

***


Apa yang salah dengan melamun? Memang, melamun itu nikmat... Melamun itu nyaman, karena dalam melamun terdapat kebebasan. 


Kebebasan yang diproyeksikan dalam suatu dimensi yang bersifat privasi.


Dalam dimensi kebebasan tersebut, terdapat Kebebasan 'anti' realita, kebebasan 'menuhankan diri'. Yang, jika tak diimbangi kontrol emosi dan jiwa yang mapan, akan menjadi candu yang 'mematikan'.


Beberapa orang memanfaatkan (bukan berarti menyalahgunakan) fasilitas Tuhan yang satu ini untuk hal-hal absurd (seperti nglojor = nglamunin jorok, ngayal, etc).


Tapi, tak sedikit juga hal-hal besar, terobosan fenomenal, penemuan inspirasional, berawal dari dan diproses dalam lamunan.


Mereka yang demikian, telah menguasai dimensi pikiran, dan memanfaatkannya dengan maksimal untuk sebuah proses kreatif.


***

Dalam lamunan, terdapat peristirahatan sejenak dari segala kekalutan, realita pahit dan menyakitkan serta permasalahan yang memenatkan.


Dalam lamunan, terdapat 'keamanan' yang dapat mengkonversi hal-hal memalukan menjadi tawa penuh kejujuran.


Dalam lamunan, terdapat 'laboratorium' yang berisi kumpulan ide dan ensiklopedia ingatan, melebur dalam 'cawan' renungan yang kesemuanya bereaksi satu sama lain dalam sebuah proses kreatif.


***

Lamunan jika dikuasai dan difungsikan dengan semestinya, menjadi 'asset' yang memiliki nilai guna (bahkan ekonomi)


Manfaatkan..


Jangan jadikan lamunan hanya sebagai 'pelarian' yang kenikmatan magisnya dapat memasung tubuh dan melenakan kesadaran, larut dalam putaran jarum jam yang kecepatannya menjadi berkali lipat dari sewajarnya.


***

"Jadi... Kamu suka melamun?"


 

Offline Note

Aku ingin...

Aku berharap...

Dalam setiap lamunanku...

Ada Engkau...

Dalam setiap diamku...

Nama-Mu tetap terucap dari bibirku...

Istiqomahkan aku...

Ya...

Rabbku...

Posted by Widhi Satya | at 11.03

1 comments:

n_new_here mengatakan...

yu kita ngelamun,,

Posting Komentar

i'm waiting for your comment...

share your opinion on the box below...