Menulis Kegelapan



Apa yang terpikir di benak Anda ketika membaca judul di atas?


Bukan..


Saya tidak akan menuliskan hal-hal mistis, seram, ataupun horor.


Ini cuma tulisan iseng. Jika Anda termasuk orang yang iseng, silakan lanjutkan membaca. Sebaliknya, jika Anda bukan orang yang iseng, silakan lanjutkan membaca. (lho? Sama saja! :p)


Tulisan ini iseng kutulis, ketika listrik mati, dan tak ada sumber cahaya lain selain ponsel yang kugunakan untuk mengetik tulisan ini.


Aku sering, dan nyaman menulis di keredupan, tapi tidak di kegelapan total seperti ini. Dimanapun mata memandang, tak ada hal lain yang terlihat selain keypad dan lcd ponselku.


Kucoba merasakan sensasinya..


Belaian hawa dingin, pelukan kegelapan...


Nyaman...


***

Bagiku -manusia yang sangat tergantung dengan segala hal yang berbau elektronik- saat-saat ketika listrik mati, menjadi saat-saat yang amat menyiksaku.


Sayangnya, persoalan listrik mati, meskipun telah dianggap menjadi persoalan amat serius -karena berkaitan langsung dengan produktivitas kerja- sepertinya PLN sendiri tidak menganggapnya serius. (mungkinkah terdapat unsur kesengajaan?)


***


Ayahku memberitahuku, listrik mati dari jam 12 siang. Sekarang jam 7 malam. 7 jam. Apa saja yang dilakukan PLN? Ah! Jika keluhan, jangankan tindakan, direspon pun tidak. If that's the case.. May your soul burn to hell!


***


Terdengar 'panggilan'... I gotta go.

Posted by Widhi Satya | at 12.40

1 comments:

Pipit Piharsi mengatakan...

Kan udeh aye bilang bang,
PLN mo transformasi jadi PLN (Perusahaan Lilin Negara) ;p

Posting Komentar

i'm waiting for your comment...

share your opinion on the box below...